Onani atau masturbasi merupakan suatu perangsangan seksual pada alat kelamin yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan kepuasan seksual. Kebiasaan melakukan masturbasi bukanlah hal yang positif oleh karena itu kami tidak menganjurkan hal tersebut, terlebih jika dilakukan frekuensi yang sangat sering (hampir setiap hari). Onani pada umumnya tidak menyebabkan lemas.
Efek dari kebiasaan melakukan masturbasi lebih condong kepada masalah psikis dimana timbul pikiran terus menerus untuk melakukan masturbasi, dan biasanya akan lebih merasa puas jika saat onani ketimbang berhubungan dengan pasangan. Selain itu, tindakan masturbasi juga dapat menyebabkan perlukaan dan peningkatan risiko infeksi pada kemaluan akibat penggunaan benda-benda yang tidak terjamin kebersihannya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengalihkan keinginan melakukan masturbasi adalah dengan melakukan hal-hal yang lebih positif seperti dengan berolah raga, melakukan hobi-hobi anda, berpuasa dll. Hindarilah hal-hal yang memicu anda untuk melakukan masturbasi.
Pada saat ejakulasi, seorang pria normalnya akan mengeluarkan cairan sebanyak 2-5 ml yang terdiri dari cairan mani dan sperma.
Secara normal pada saat ejakulasi, akan dikeluarkan cairan ejakulat yang berwarna putih karena memiliki banyak kandungan sperma yang kaya akan protein. Sperma ini dihasilkan oleh testis dan baru akan dikeluarkan bersama dengan air mani saat ejakulasi.
Cairan mani (semen) yang normal umumnya berwarna putih atau keabu-abuan. Namun warna semen dan konsistensi dapat bervariasi tergantung usia, makanan dan frekuensi ejakulasi. Pada awal ejakulasi, semen terlihat tebal dan lengket, namun akan mencair 20-30 menit kemudian.
Jika cairan mani Anda tidak sesuai dengan kriteria di atas, kami sarankan Anda mengunjungi dokter spesialis urologi atau andrologi untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan juga analisis sperma untuk mengetahui penyebab masalah pada cairan mani Anda.
0 Komentar untuk "Akibat Onani atau masturbasi "